Followers

Hek That

Posted by PINTO ACEH Tuesday, August 4, 2009


Na hek, na hak, meuseu hana hek hana Hak, hak hek nakeuh hak, hek hak payah that tacok, watee tacok hak, that hek lage kon hak, beuthat hak that hek, lage hek meunanan hak.

that hek, tacok hak, lagee ken hak menan hek, hek-hek na hak, hak hek payah tacok hak, kon tacok hek, nyan ban hek meupalet-palet lagee ek.

1 Responses to Hek That

  1. PINTO ACEH Says:
  2. Nyoe kadang

     

Post a Comment

bereh that lago..!

ALIH BAHASA

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

PEUTEUWAH


BEK TA BLOE MEUSEU TERLALU MURAH..!


BEK TA PEUBLO MEUSEU TERLALU MEUHAI..!

SOSOK

FAURIZAL MOECHTAR,ST
Desingan peluru dan deru pesawat tempur Pemerintah yang membuat suasana Aceh pagi itu mencekam, sebagai pertanda diberlakukan darurat militer di Aceh, tepatnya pada tanggal 16 Juni 2003, sejumlah intansi dikuasai militer Pemerintah, semua fasilitas umum baik milik pemerintah dan milik masyarakat dijaga dengan ketat, alat komonikasi seperti telepon , handpon mulai disadap. Bukan hanya itu Rental Komputer dan Warung Internet yang merupakan senjata bagi aktifis Sipil Prodemokrasi pun diawasi, Kondisi seperti ini membuat Aktifis SIRA (Sntral Informasi Referendum Aceh) tidak bisa berkeja dengan leluasa, sehingga sejumlah aktifis Referendum ini tertpaksa hijrah keberbagai Negara, Amerika, Australia, Jepang, Belanda, dan Malaysia, termasuk ke Pulau Jawa. Untuk tidak putus komonikasi ditunjuklah Sdr. Faurizal Moechtar untuk bertahan di Aceh sebagai penghubung, pada awalnya Faurizal Moechtar sempat bergabung dengan Pejuang Aceh Merdeka didalam hutan, merasa itu bukan alamnya dengan tekat yang kuat ia kembali ke pinggiran kota Banda Aceh tepat nya di ulee kareng bekerja sebagai pekerja bangunan. Sebagai orgasisator selama dalam persembunyiannya di ulee kareeng beliau mencoba mengorganisir para tukang bangunan dalam sebuah Organiasi yang diberinama ATB (Asosiasi Tukang Bangunan), dalam proses pendirian Ormas Tersebut sejumlah panitia sempat di BAP kan oleh polisi Sektor Ulee Kareng karena organisi tersebut dicurigakan oleh pemerintah. Pada awal tsunami ATB sempat bekerjasama dengan sejumlah NGO Internasional dan NGO Lokal untuk memberdayaakan ekonomi Korban Gempa Bumi dan Gelombang Stunami, karena keberhasilan tersebut sejumlah fungsionaris ATB mulai di undang ke luar daerah, Medan, Jakarta dan bahkan sampai ke Korea. Waktupun terus berjalan, setelah PILKAPA (Pemilihan Kepala Pemerintahan Aceh) Gubernur Aceh Drh.Irwandi Yusuf, Msc, menunjukkan Faurizal Moechtar ST sebagai Deputi Ekonomi BRA Pusat menggantikan DR. Islahuddin Msc yang jabatannya dipromosikan sebagai Ketua BAPEL BRA Pusat. Di BRA Prestasi Kembali di ukir Oleh Faurizal Moechtar ST, beliaulah yang memciptakan Pemberdayaan Ekonomi Badan Reintegrasi Aceh dengan Istilah Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Individu Masyarakat korban Konflik, By name by Addres, Rp.10.000.000,-/orang itu adalah karyanya. Sejumlah prestasi itulah membuat Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar S.Ag meminta Pemuda Jambo Aye kelahiran samalanga ini untuk membantunya mewakili Masyarakat Pasee di DPRA.

TAMITA

LABEL